Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pencabutan izin bus regular yang trayeknya paralel dengan rute busway tak perlu dijadikan polemik. Nantinya, feeder bus atau bus pengumpan akan direncanakan beroperasi menggantikan bus regular.
"Kalau di situ sudah ada busway tentu angkutan umum yang lain akan di reroad ke tempat lain, bisa sebagai feeder busway," ujar Fauzi usai meresmikan pelayanan Pajak Asli Daerah (PAD) di Kantor Kecamatan Tebet, Jakarta, Rabu, 12 Januari 2011.
Diungkapkan Fauzi, pengadaan feeder busway dilakukan karena sejak awal pembangunan busway sudah diperhitungkan. Apalagi perusahaan bus regular yang akan dicabut ijinnya mayoritas telah menjadi operator TransJakarta.
DKI memastikan operasional dua koridor baru yakni koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan X (Cililitan-Tanjung Priok) akan berjalan lancar pada minggu ketiga Januari 2011.
Selain upaya penghapusan trayek bus regular di kawasan Cililitan-Grogol, sterilisasi juga makin ditingkatkan. Dalam hal ini DKI bekerjasama dengan Polda Metro Jaya.
"Kami juga punya fleksibilitas sekarang dengan kontrak yang baru bus dari koridor I bisa dipinjamkan ke koridor lain kalau memang volume angkutan itu besar terjadi pada koridor tertentu. Dulu ini tak mungkin karena operatornya terikat pada kontrak per koridor," paparnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan sebanyak 50 persen bus regular yang bersinggungan dengan jalur busway akan dicabut izinnya pada Februari 2011. Agar masyarakat lebih memilih menggunakan bus Transjakarta sebagai transportasi massal.
“Kami cabut izin trayek bus regular, baik PPD atau Mayasari Bakti," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono.
Kepala Personalia Mayasari Bakti Ajang Sodikin mengatakan pengurangan bus regular ini berdampak pada pengurangan karyawan dan sebagian berpindah menjadi awak bus Transjakarta.
“Kami punya 7000 karyawan, tapi ada yang sudah mengundurkan diri, sekitar 10 persen dan yang dipensiunkan dini pun sudah banyak. Jumlahnya belum dihitung,” terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar